Jumat, 09 Maret 2012

Doremifasolasido Movie


Genre: Drama, Music , Romance
Category: Korean Movie
Film Date: April, 2008
Cast : Jang Geu Suk, Cha Ye Ryeon, Jung Eui Chul


  • Movie: Do, re, mi, fa, so, la, si, do / Doremifasolasido
  • Hangul: 도레미파솔라시도
  • Revised romanization: Doremifasolasido
  • Director: Keon-hyang Kang
  • Writer: Yeo-ni Kwi
  • Producer:
  • Cinematographer
  • Release Date: April 3, 2008
  • Runtime: 105 min.
  • Language: Korean
  • Country: South Korea 
Cast :
Jang Geun-Suk
as Eun Gyu



Cha Ye Ryeon 
as Jung Won
Jung Eui-chul 
as Hee Won
Im Ju Hwanas
as Jae Kwang (Jung Won's brother)
Han Tae-Yun
So-yeon Shin (Eun-kyu's sister)
Sinopsis :


Di sebuah taman bermain, para pengunjung tengah asyik menonton pertunjukkan tarian badut. Ada beberapa badut yang sedang menari, tarian para badut itu terlihat tidak kompak karena satu badut dinosaurus selalu salah dalam gerakan tarinya. Hingga badut Dinosaurus itu terjatuh karena terlalu banyak berputar. Tepuk tangan penonton semakin riuh karena jatuhnya badut dinosaurus itu.


 Setelah menari para badut berbaur dengan anak-anak. Karena lelah, badut Dinosaurus memisahkan diri, ia berkata seraya membuka kepala badut, " Ah, panas. Yoon Ah, seorang perempuan itu seharusnya hanya duduk dan melihat." ujar Jung Won. Ia berkeringat dan terlihat sangat lelah.
Manager melihat Jung Won dan menyemangatinya, Manager memanggil Jung Won, "Murid!" kemudian manager mengangkat kedua tangannya tanda semangat.

 Jung Won kembali ke arena permainan, ia berbaur dengan banyak anak kecil dan orang dewasa. Jung won menghibur mereka, "Hallo anak baik. hallo." Tapi tiba-tiba dari arah belakang, ada seseorang yang dengan sengaja memutar kepala badut dinosaurus Jung Won. Orang itu berkata "Hey, putar kepalamu ke sebelah sini."

 Hal itu mengakibatkan Jung Won terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Jung Won panik, "Apa?! Siapa lagi ini?! Ini sangat memalukan! Dimana bagian depannya? Ini sangat menjengkelkan. Siapa orang-orang ini?!" ungkapnya seraya mencari bagian depan kepala dinosaurus. Para pengunjung yang melihat hal itu tentu saja tertawa terbahak.

 Jung Won dengan masih menggunakan kostum badutnya berjalan mencari orang-orang yang telah berbuat jahil padanya tadi. Jung Won kesal, ia berkata seraya berjalan cepat "Biarkan aku menangkap mereka dan melihatnya apakah aku akan membiarkan mereka pergi ? Sangat memalukan! Apa yang harus dilakukan?!" Jung Won melihat sekelompok anak muda yang tengah berkumpul di kafe, Jung Won tahu bahwa orang itu yang telah menjahilinya. Jung Won berkata seraya mendekati mereka, "Mati kau!"


Jung Won menghampiri mereka, ia sengaja merobek bagian buntut kostum badutnya kemudian melemparkan buntut itu ke atas meja.
Jung Won berteriak mencari orang yang telah menjahilinya, "Siapa?!"
"Wajahnya terlihat seperti dinosaurus." ujar salah satu anak muda yang lain.




 Daaan.. jreng. jreng.  Eun Gyu (Jang Geun Suk) menoleh ke arah Jung Woo. Jung Won memaki mereka, "Apakah itu benar-benar lucu?"
Eun Gyu berkata dengan nada datar, "Jika kau jadi kami, apakah kau tidak akan tertawa?!" ungkap Eun Gyu, mendengar hal itu teman-teman yang lain pun ikut tertawa.
Jung Won bertambah kesal, ia mengambil minuman Cola milik pengunjung yang berada di meja sebelahnya. Kemudian Jung Won menyiram minuman itu tepat di atas kepala Eun Gyu. Jung Won berkata, "Ingin mencoba melemparkannya sekali lagi?" tidak lupa juga sebuah pukulan tepat di kepala Eun Gyu.




 Eun Gyu mencoba untuk menahan marahnya. Teman-teman Eun Gyu yang melihat hal itu malah tertawa terbahak. Teman-teman Eun Gyu mengeluarkan handphone mereka masing-masing dan mulai mempotret Eun Gyu. Tapi Eun Gyu menolak seraya berkata, "Apakah kau senang? Jangan foto aku."
Tidak berapa lama kemudian, manager dan assistennya datang. Manager menarik Jung Won, "Apa yang kau lakukan sekarang? Apa? Cepat pergi! cepat!" ungkapnya seraya menyeret-nyeret Jung Won.



 Di kelas karate, Jung Won dan adiknya-Jae kwang Yun tengah mengikuti pelajaran karate yang langsung di pimpin oleh ayah mereka. Ayah mereka meminta Jae Kwang berduel dengannya. Jae Kwang tahu, akan jadi apa dirinya bila ia berduel dengan ayahnya. Jae Kwang menoleh ke arah Jung Won, matanya berbinar-binar menatap Jung Won. Jae Kwang berharap Jung Won bisa menggantikannya. Tapi Jung Won malah tersenyum pada Jae Kwang lalu menoleh ke arah lain.
 Duel pun dimulai, Jae Kwang hendak menyiapkan kuda-kuda tapi ayahnya datang lalu membanting tubuhnya. Jung Won menutup matanya melihat hal itu, ia tersenyum kecil karena bukan dia yang harus melakukan itu.
 Di rumah, leher Jae Kwang harus di balut perban untuk menghilangkan rasa sakit. Ibunya tengah menyiapkan makanan. Jae Kwang mengeluh pada ibunya, "Ouh, shit! Apakah dia benar-benar ayah kita?"
Ibunya menjawab seraya membawakan makanan ke atas meja, "Ya. Akhir-akhir ini saat aku melihat ayahmu, aku juga meragukan apakah ia adalah suamiku juga."
 Jae Kwang merasa kesakitan, "Sepertinya aku harus kabur dari rumah!" ujarnya seraya keluar ke arah pintu.
Ibunya memanggil Jae Kwang yang meninggalkan makanannya, "Hey, Yoon Jae Kwang!" Ibu menanyakan pada Jung won tentang sikap Jae Kwang, "Jung won, apa yang terjadi pada Jae Kwang?"
"Aku tidak tau, mungkin dia sedang dimabuk cinta." kata Jung Won asal. Ia tengah sibuk makan, mulutnya penuh dengan makanan.
"Mabuk cinta di tahun kedua SMA?" tanya ibu lagi. Karena merasa khawatir, ibu menyuruh Jung Woo untuk melihat keadaan Jae Kwang, "Berdiri dan lihat dia."
 Jung Won menghampiri Jae Kwang yang sedang merokok. Dari arah belakang, Jung Won langsung mempraktekan karatenya, ia mengunci leher Jae Kwang. Jae Kwang kaget, "Noona."
"Apakah kau itu benar-benar memiliki sebuah ketahanan diri? Lihat! Setiap hari kau membuang putung rokok ke pot-pot bungaku. Apa? Kau bilang paman yang tinggal di sebelah rumah kita yang melemparkannya?! Hah?!" Tegas Jung Won dengan masih mengunci leher Jae Kwang.
Jae Kwang mencoba mengalihkan pembicaraan, "Karena kau seorang penjaga, kau harus makan makananmu dengan baik, kenapa kau malah datang ke sini?"
 "Siapa yang bersedia untuk datang ke sini?" Jawab Jung Won, kalau bukan karena disuruh ibunya, ia tidak akan menghampiri Jae Kwang.
Jae Kwang memberontak, "Lepaskan, lepaskan aku."
"Aku tidak akan melepaskanmu, anak bau! Cepat pergi ke ibu." tegas Jung Won.
Lagi-lagi Jae Kwang mencoba mengabil hati Jung Woo, ia berkata "Noona, I love you."
"Aku tidak akan menerima cintamu, brandal." ketus Jung Woo.
"Cepat, lepaskan aku." Jae Kwang masih memberontak dan tanpa sengaja mendorong Jung Won. Jung Won hampir terjatuh, kepalanya merusak jemuran. Tanpa Jung Won sadari ada underwear yang menyangkut di kepalanya.


 Jung Won kesal, ia hendak marah tapi tanpa sengaja matanya melihat ke arah lain. Jung Won melihat tetangga barunya yang tengah memperhatikannya. Jung Won malu, ia memaksakan untuk tersenyum dan menyapa mereka, "Hallo. Ini pertama kalinya kita bertemu. "


"Ya. Kami baru saja pindah kemarin, apa kau baik-baik saja?" ujar Ibu setengah baya dengan nada lembut.
"Bukan apa-apa, ini kebiasaan kami. Permisi." ungkap Jung Won dengan cepat.
Ibu itu melihat underwear di kepala Jung Won. Ibu itu berkata, "Anak muda. Kepalamu."
Jae Kwang tertawa terbahak saat menyadari ada underwear di kepala Jung Won.
"Oh, ini.. Bagaimana ini." Jung Won salah tingkat.
 
 Ada orang lain yang juga sedang menertawakan Jung Won, Jung Won menatap ke arah orang itu. Daaaan ternyataaa.. orang itu adalah Eun Gyu. Jung Won teringat dengan kejadian tadi siang. Jung Won kesal, ia menatap tidak bersahabat ke arah Eun Gyu. "Ah, anak itu!" ujar Jung Won.



 "Waahh.."  Jae Kwang terpesona melihat saudara perempuan Eun Gyu yang sangat cantik.
Jung Won langsung menarik Jae Kwang saat tahu adiknya tengah terpesona pada saudara perempuan Eun Gyu.
Jae Kwang memberontak. "Noona, tunggu!"
 Di ruang kesenian, Jung Won sedang membersihkan kaca jendela. Jung Won sedang berbicara dengan sahabatnya..
"Tolong jangan telat untuk kerja part time hari ini!" kata teman Jung Won.
Jung Won menarik rambut temannya kesal, "Aku tahu, gadis bodoh!"


 Jung Won pulang dari sekolah, ia membuka pintu kemudian berlari ke dalam rumah tanpa menutup pintunya kembali. Jung Won langsung lari ke kamarnya.
"Jung Won." ibu Jung Won mendengar Jung Won baru saja datang, ia memanggilnya. "Hey, Yoon Jung Won!"
Dari lantai atas, Jung Won menyahuti panggilan ibunya, "Apa?"
"Tolong kembalikan piring ini ke tetangga sebelah kita. Buat mereka sudah menjadi tradisi memberikan kue beras." ujar ibu Jung Won.
Tentu saja Jung Won merasa enggan dengan suruhan ibunya. Ibunya menyuruh Jung Won untuk mengantarkan piring ke rumah Eun Gyu. "Ibu, tidak dapatkah kau sendiri yang pergi ke sana?"
 Dengan terpaksa Jung Won menuruti nasihat ibunya. Ia membuka pintu rumah Eun Gyu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. " Ada orang di sini? Tidak ada siapapun di sini."

Melihat rumah Eun Gyu kosong, Jung Won menaruh piringnya di atas lemari besar dekat pintu. Kemudian ia keluar, tapi belum sempat Jung Won melangkahkan kakinya, ia mendengar seseorang bernyanyi.
Aku benci taman hiburan. (lirik lagu yang dinyanyikan.)

 Jung Won penasaran, ia mencari tahu sumber suara itu. Ternyata Eun Gyu sedang membuat sebuah lagu.

Jung Won diam-diam menyelinap ke kamar Eun Gyu yang berada di lantai 2. Dari anak tangga, Jung Won memperhatikan Eun Gyu. Eun Gyu sedang bermain gitar, di sampingnya terdapat kertas berisi komposisi lagu. (Jang Geun Suk oppa, keliatan polos banget). Jung Gu melihat ke sekeliling. Ruangan tempat Eun Gyu ini penuh dengan lemari besar yang isinya adalah buku-buku dan kaset.


 Eun Gyu menyadari kehadiran Jung Won, "Kau.. celana?"
Jung Won tersinggung dan berkata dengan nada kasar pada Eun Gyu, "Kau ingin mati? Aku ke sini untuk mengembalikan piring."
Eun Gyu tersenyum maniiiis. "Aku tahu, ayo ke sini."
"Lupakanlah." ujar Jung Won seraya berjalan menyusuri kamar Eun Gyu. Ia melihat-lihat dan sesekali memegang kaset CD yang di pajang di lemari. "Waw, ada banyak kaset CD di sini." ujarnya terkagum.
 "Ah, itu? Para anak perempuannya membelikannya untukku." Eun Gyu memberitahu.
"Kau pasti sangat senang karena kau terkenal." ujar Jung Won.
"Aku tidak tertarik dengan apapun kecuali dengan music. Mereka hanya memukulku dan menjawab pertanyaan mereka, memberikan hadiah dan menerima mereka." Jawab Eun Gyu.
"Benarkah? Kau tidak tertarik akan hal itu?" Jung Won berkata pelan untuk dirinya sendiri, "Orang seperti itu adalah orang yang paling sombong."
Tapi Eun Gyu dapat mendengar apa yang diucapkan Jung Won.
Eun Gyu tersenyum. "Kau sering dibicarakan orang kalau kau tidak tau sopan santun, benar?" balas Eun Gyu.
"Tidak terlalu mudah untuk menyingkirkan orang-orang seperti itu." jawab Jung Won. Setelah merasa puas melihat koleksi kaset CD milik Eun Gyu, Jung Wong pamit, "Aku pergi."

 Eun Gyu menyuruh Jung Won untuk mendengarkan lagu ciptaannya. "Dengarkan sebentar lagu yang baru saja aku buat."
"Aku tidak tau apa-apa tentang musik. Aku tidak mengharapkan apapun." ujar Jung Won merasa enggan.
"Aku tidak mengharapkan komentarmu, hanya dengarkan saja." Eun Gyu mulai memainkan gitarnya dan bernyanyi.


Lyric Lagu nya :
Itu bukan air, bukan juga jus.
Bukan juga minuman bersoda. 
Itu hanyalah seekor dinosaurus yang buntutnya robek sedang bertingkah gila.
Yang menyemburkan Cola.
Aku tidak menyukai taman hiburan, aku tidak menyukai taman hiburan. (Hehee.. Suara livenya oppa bagus banget.)



Dengan terpaksa Jung Won mendengar lagu itu. Lirik di bait terakhir membuat Jung Won kesal. Jung Won mengambil patung kecil kemudian menaruhnya lagi dengan keras, hingga menimbulkan bunyi.

Hal itu membuat Eun Gyu menghentikan permainan gitarnya, ia bertanya "Ada masalah apa?"
"Tidak ada.  kau terlihat sangat cute saat sedang bernyanyi. Sepertinya kau memiliki cerita yang berarti di dalam lagu itu." ujar Jung Won mencoba untuk memendam rasa kesalnya.
Eun Gyu menjelaskan tentang inspirasi lagu yang baru saja dinyanyikannya, "Oh, ada seorang idiot yang menumpahkan Cola padaku. Aku tidak ingin bertemu dengannya, walau hanya di dalam mimpi. "

Jung Won merasa tersinggung. "Benarkah? Baiklah aku pergi." Jung Won mencoba menghaluskan suaranya tapi ekspresi kesalnya yang tidak diketahui Eun Gyu sangat terlihat.
"Aku tidak bermaksud untuk menyuruhmu tinggal lebih lama, jadi lebih baik kau pergi." ungkap Eun Gyu.


 Malam harinya. Jung Wu hendak pergi untuk kerja paruh waktunya. Ia menyelinap keluar melalui balkon, agar tidak ketahuan orang tuanya. Saat hendak turun dari tangga besi yang tertempel di dinding, seseorang berkata dengan keras, "Pencuri."

Ternyata orang itu adalah Eun Gyu. Eun Gyu sedang berlatih tinju dan ia melihat Jung Won menyelinap keluar dari pintu atas.
Jung Won merasa risih. "Diamlah! Kau ingin mati malam ini juga?!" bentak Jung Woo pada Eun Gyu.
"Mau kemana kau?" tanya Eun Gyu.
"Perlukah kau tau hal itu?!" jawab Jung Won singkat
Eun Gyu mencoba untuk menakuti-nakuti Jung Won agar ia tahu kemana Eun Gyu akan pergi. "benarkah? Paman!"
"Aku akan kerja part time, apa itu cukup?" jawab Jung Won kesal.
"Jadi, pasti kau akan telat?" ledek Eun Gyu.
"Benar!" bentak Jung Won.


"Akhir-akhir ini gitarku terasa sedikit berat.." ujar Eun Gyu.
"Cepat langsung ke inti pembicaraan saja, aku sangat sibuk." Jung Won terlihat sangat terburu-buru.
"Bawakan gitarku dari sekolah sampai ruang praktek selama satu minggu. " Eun Gyu memberikan syarat untuk usaha tutup mulutnya.
"Kau pasti bercanda, cari orang lain saja yang mau pergi denganmu." tolak Jung Won.
"Mereka semua sangat menyukaiku. Baiklah, aku akan membiarkanmu memegang tanganku." Eun Gyu memperlihatkan tangannya ke arah Jung Won.
"Aish! Hey! Kenapa aku harus memegang tanganmu, apa untungnya untukku?" Jung Won berkata kencang, dan Eun Gyu menaruh telunjuknya di bibir sebuah isyarat agar Jung Won mengecilkan suaranya. "Baiklah, silakan saja bilang dan ceritakan. Kau pikir ayahku akan percaya dengan kata-katamu? "
"Ada sebuah video di sini, apa kau ingin melihatnya?" ancam Eun Gyu.
"Dasar bodoh." Dengan terpaksa Jung Won menyetujui hal itu.
"Besok di depan sekolah, tunggu aku di depan gerbang jam 5." Eun Gyu tertawa bangga.



Eun Gyu tertawa senang karena ia berhasil membuat Jung Won menerima tawarannya untuk membawakan gitarnya selama seminggu.
"Aku eun gyu, shin eun gyu. Sampai jumpa besok." ungkap Eun Gyu seraya melambaikan tangan.
Jung Won sedang menuruni tangga dan ia kesal atas keputusannya sendiri.



Di tempat kerja part time Jung Won yang baru. Ia dan temannya sedang merapikan barang-barang dagangan. Mereka tengah membicarakan Eun Gyu.
"Apa? shin eun gyu? Aku dengar kalau ia sangat special." teman Jung Won histeris saat tau Jung Won ternyata kenal dekat Eun Gyu. 
"Bagaimana kau ingin mati? Meskipun aku melemparmu dari atas atap, kau belum mati juga. benarkan?" kesal Jung Won. Jung Won masih sangat kesal dengan keputusan bodohnya itu.




"Apakah kau benar-benar akan pergi menemui Eun Gyu besok?" tanya teman Jung Won penasaran. Eun Gyu itu terkenal di seantero SMA, dia juga seorang vocalis grup band.
"Adakah cara lain selain harus bertemu dengannya?" tanya Jung Won. "Masalahnya jika ayah tahuu.. oh, tidak. tidak." Jung Won membayangkan saat ayahnya tahu ia bekerja paruh waktu, pasti ayahnya akan mengajak Jung Won berduel dan menghajarnya sampai babak belur. Jung Won ketakutan sendiri saat membayangkan hal itu.
"Pemimpin The dragon seharusnya untukku." ungkap teman Jung Won.



Jung Won menunggu Eun Gyu di depan gerbang sekolah Eun Gyu. Sudah melewati waktu yang seharusnya, tapi Eun Gyu belum juga datang. Tentu saja Jung Won kesal.
"Sialan, mati kau Eun Gyu." ungkap Jung Won.
Tiba-tiba seorang siswi perempuan datang menghampiri Jung Won. Siswi ini bersikap tidak bersahabat pada Jung Won. Ia memukul pundak Jung Won dengan kasar. "Jika kau masuk ke dalam, maka kami akan memanggil polisi." ungkap siswi itu. Teman-teman satu geng siswi tersebut datang. Mereka semua sama-sama tidak menyukai kedatangan Jung Won. Siswa sekolah lain yang datang ke sekolah mereka adalah musuh.



"Kenapa kau masih bisa tertawa? Hah!" bentak salah satu siswi, seraya memain-mainkan rambut Jung Won.
"Pindahkan tanganmu." kata Jung Won dengan tenang.
"Pindahkan tanganmu." ulang siswi itu dengan nada mengejek.
"Apakah kau baru saja makan hati naga?" ledek siswi yang lain.
"Hei, tidak ada gunanya berbicara omong kosong dengan gadis seperti dia. Dia tidak akan mengerti." timpal siswi yang lain.
"Let's go!" Mereka merangkul pundak Jung Won menuju ke tengah area. Jung Won berontak, ia melepaskan rangkulan tangan mereka dengan kasar. 
Salah satu siswi kesal dengan sikap Jung Won. "Gadis ini! Kau gila?!" ungkap siswi itu seraya mencoba menjambak rambut Jung Won, tapi Jung Won segera memelintir tangannya, hingga siswa itu kesakitan dan jatuh. Hal ini menyita perhatian siswa-siswi di sekitarnya, hingga mereka berkerumun.
Teman siswi yang lain tidak rela dengan perlakuan Jung Won, "Apa?! sialan!"
Salah satu siswi itu mencoba memukul Jung Won, tapi Jung Won berhasil memukulnya terlebih dahulu.


Kemudian salah seorang siswa berbadan gemuk datang. Panggil siswi yang terluka karena pukulan Jung Won "Deok pal!"
"Min Ahn, ada apa denganmu?" tanya siswa gemuk itu.
"Kenapa kau baru datang, deok pal? Dia melukai tanganku." kata siswi yang terluka.
Jung Won menatap remeh mereka.




"Lihat gadis ini!" Siswa gendut itu marah dengan perlakuan Jung Won, ia membanting jaket yang dibawanya.
"Dimana lokasi sekolahmu? Berapa umurmu tahun ini?" siswa gendut itu tertawa meremehkan Jung Won.
"Inikah targetnya?" Jung Won terlihat tidak merasa takut sama sekali. "Dengan cara bicara yang kau miliki, siapa yang akan takut padamu?"
Mendengar itu, siswa gendut itu tertawa aneh (bener-bener aneh ketawanya). "Tutup mulutmu. Tampaknya kau tidak akan diam sebelum kau dihajar sampai babak belur." bentak siswa gendut itu.



Jung Won menyiapkan kuda-kuda untuk meninju siswa gemuk itu, tapi siswa gemuk itu langsung menarik kerah Jung Won.
"Pukul dia. Pukul dia!" seru yang lain. "Lempar! Lempar!" "Hajar dia Deok pal. Hajar."
Jung Won merasa nafasnya sesak. Untung Eun Gyu datang, "Siapa yang mau kau pukul sampai mati?" tanya Eun Gyu.
"Lepaskan dia." perintah Eun Gyu dengan nada datar. "Lepaskanlah."



"Apa? Dari mana anak ini berasal?" siswa gemuk itu masih belum mau untuk menurunkan Jung Won.
"Apakah kau merasa belum cukup dengan pukulan yang kemarin?" tanya Eun Gyu.
Siswa gendut itu ketakutan, akhirnya ia melepaskan Jung Won.
Jung Won terbatuk-batuk, nafasnya masih sesak.
"Sekelompok orang seperti ini sangat mengganggu." unkap Eun Gyu kesal.



"Hey, Shin Eun Gyu! Tidakkah kau telah mengatakan bahwa kau tidak memiliki pacara?" tanya salah satu siswi yang merasa cemburu melihat Eun Gyu membantu Jung Won.
"Dia bukan pacarku. Dan jangan pernah berpikiran untuk dapat mendapatkanku. Orang semacam ini, bahkan bila orang itu telah memberikanku 500 kaset CD sekalipun aku tidak akan tertarik." jawab Eun Gyu.



"Malang sekali. Cepat pergi tukang kayu." Eun Gyu menyuruh Jung Won untuk mengikutinya.
Siswa yang lain merasa kecewa karena Eun Gyu lebih memilih Jung Won.



"Hey, kenapa mereka menjadi begitu takut padamu sekarang?" tanya Jung Won yang berjalan di belakang Eun Gyu.
"Emosiku kadang tidak bagus setiap waktu." jawab Eun Gyu.
"Dasar." Jung Won menyamai langkah Eun Gyu. ""Sini. Biarkan aku yang membawa gitarnya!" pinta Jung Won.
"Tidak." jawab Eun Gyu.
"Kenapa?" tanya Jung Won.



"Bukankah lehermu sedang sakit?" ujar Eun Gyu.
"Anak ini, masih saja bersikap cool." Jung Won merasa senang mendengar hal itu.
"Bukankah kau mengatakan bahwa selain musik, kau tidak tertarik dengan apapun? Kenapa kau malah membantuku?" tanya Jung Won penasaran. Ia masih ingin tahu alasan Eun Gyu menyelamatkannya barusan.
"Aku hanya bosan saja." ujar Eun Gyu lagi-lagi dengan nada datar.


"Kau ingin memukulku kan, benar?" Jung Won merasa Eun Gyu tidak benar-benar tulus saat menolongnya tadi.
"Apa?" tanya Eun Gyu. "Apakah kau benar-benar berpikir seperti itu?" Eun Gyu menghentikan langkahnya kemudian berbalik, menatap kesal Jung Won.
"Apa maksudmu?" tanya Jung Won.
"Apa kau tahu betapa dibutuhkannya aku?" Jawab Eun Gyu.
"Pernahkan kau berpikir untuk sesekali merendahkan egomu itu? hah?" Balas Jung Won.
Eun Gyu tidak menjawab, ia hanya mempercepat langkahnya. Sedangkan Jung Won mengikutinya di belakangan. Mereka melewati beberapa grafiti dan akhirnya sampai di tempat musik dimana Band Eun Gyu biasa berlatih.


"Di sini?" tanya Jung Won, saat mereka sampai di tempat latihan.
"Ya." jawab Eun Gyu.
"Lakukan yang terbaik, sampai jumpa besok." pamit Jung Won.
"Masuklah sebentar, aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu." pinta Eun Gyu.
"Aku tidak mau."


Tapi akhirnya Jung Won ikut masuk juga ke tempat latihan itu. Ruangan latihan band Eun Gyu seperti tempat yang tidak layak pakai, banyak barang bekas, ventilasi udara yagn tidak memadai dan terlihat kumuh.
"Hai, kau di sini?" sapa drummer yang seorang perempuan.
"Siapa dia?" tanya drummer lagi.
"Oh, dia pembantuku. Masuklah." jawab Eun Gyu dengan asal.
Jung Won kesal disebut pembantu oleh Eun Gyu, ia menatap kesal ke arah Eun Gyu. Kemudian memberikan salam kepada teman-teman Eun Gyu yang lainnya, "Hallo semua."




Teman-teman Eun Gyu membalas salam Jung Won. Jung Won masuk untuk melihat-lihat isi ruangan, tapi tiba-tiba matanya terpaku pada seseorang yang tengah duduk tak jauh dari tempatnya berdiri. Jung Won mengenal orang itu, ia adalah 'Hee Won' sahabat lamanya yang juga merupakan cinta pertamanya. Mereka berpisah karena Hee Won yang tiba-tiba menjauh dari Jung Won. Jung Won dan Hee Won saling berpandangan. Jung Won mencoba untuk tidak menangis, ia mengalihkan pandangannya ke arah Eun Gyu yang tengah memainkan gitarnya. Kemudian tanpa pamit terlebih dahulu, Jung Won langsung berlari ke luar ruangan.


"Ada masalah apa?" tanya salah satu teman Eun Gyu.
Eun Gyu melihat ke arah Hee Won, kemudian mereka berdua sama-sama memberikan isyarat kalau mereka berdua tidak tahu apa-apa mengenai hal itu.

"Ayo latihan." seru Eun Gyu. Daaan.. performance Jang Geun Suk oppa, cool  XD. Eun Gyu, selain vocalis juga main di bass.



Berikut ini lirik lagu yang dinyanyiin Eun Gyu a.k.a Jang Geun Suk oppa.
Hari ini matahari bersinar sangat cantik.
Senyummu mengisi hari-hariku.
Meskipun orang-orang merasa kalau hari ini adalah hari yang kelabu.
Juga karena kau membuatku merasa hidup.
Semua ini. 
Hanya untukmu, yang dapat membuatku melupakan hari bermasalahku.
Cintaku, tetaplah disisiku selalu.
Selama kau di sampingku, aku dapat melakukan apapun. 
Meskipun kadang orang-orang membuatmu sakit hati
Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu
Aku akan selalu ada di sampingmu.

Hanya untukmu, yang dapat membuatku melupakan hari bermasalahku.
Cintaku, tetaplah disisiku selalu.
Selama kau di sampingku, aku dapat melakukan apapun. 
Meskipun kadang orang-orang membuatmu sakit hati
Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu
Aku akan selalu ada di sampingmu.


Jung Won masuk ke kamarnya, Jae Kwang- adik laki laki Jung Won mengikuti langkah Jung Won.
"Aku hanya akan menanyakan kepadamu tentang satu pertanyaan." ungkap Jae Kwang.
"Jika kau tidak mau keluar juga, sesuatu yang buruk akan terjadi padamu." ancam Jung Won.
"Aku tidak akan memanggilmu 'pig' kalau kau menceritakannya kepadaku." pinta Jae Kwang.
"Cepat, apa yang ingin kau tanyakan?!" tanya Jung Won.



"Gadis cantik yang memiliki mata seperti kucing itu, apakah benar?" tanya Jae Kwang. Jae Kwang sedang jatuh cinta pada kakak perempuan Eun Gyu.
"Omong kosong apa itu?" Jung Won merasa risih dengan pertanyaan Jae Kwang.
"Jadi Yeon Noona, siapakah yang tinggal di pintu seberang itu, katakan padaku." Jae Kwang memelas pada Jung Won.
"Pergi, pergi, pergi!" Jung Won menutup wajah Jae Kwang dengan rompi sekolahnya kemudian mendorong paksa tubuh Jae Kwang untuk keluar dari kamarnya.
"Dasar pig!" ejek Jae Kwang.



Jung Won memasuki sebuah warung kecil yang berada di pinggir jalan, ternyata Jung Won memiliki janji untuk bertemu dengan Hee Won.
"Yoon Jung Won, lama tidak bertemu." sapa Hee Won.
"Ya, senang berte.." kata-kata Jung Won diputus oleh Hee Won.
"Kau kenal Eun Gyu?" tanya Hee Won. Tipe bicaranya engga beda jauh waktu Hee Won main di BBF.
"Apa?" tanya Jung Won tidak mengerti.



"Apa hubungan antara kau dan aku?" tanya Hee Won.
"Apa?" tanya Jung Won.
"Jangan pedulikan Eun Gyu. Waktu itu ketika aku sangat lemah, dia adalah teman yang selalu berada di sisiku. Kau tahu, betapa tidak beruntungnya aku, benarkan? Jika kau mengganggu Eun Gyu, kau harus siap-siap untuk mati." ancam Hee Won dengan nada datar.
"Kang Hee Won, kau sangat jahat. Apa yang kau pikirkan mengenai perbuatanku terhadap Eun Gyu? 10 tahun kita menjadi teman baik, dan aku sangat mempercayaimu. Membiarkan sekelompok anak nakal menggangguku. Aku pernah merasa berharga dalam suatu persahabatan, hanya dengan beberapa menit. Jangan mempengaruhiku, aku tidak ingin mengingat hal itu lagi." Jung Won berbicara tentang masa lalu mereka.



"Aku berharap padamu, untuk tidak mengingat hal itu lagi." Hee Won mengulang kata-kata Jung Won.
"Mengerti?Jangan pernah muncul lagi di hadapanku." ungkap Hee Won seraya melihat ke arah 3 temannya yang duduk tak jauh dari mereka mengobrol.
Tanpa pamit Hee Won langsung keluar dari tempat makan itu.



Sepulang dari menemui Hee Won, Jung Won kehujanan. Ia berjalan santai tanpa memperdulikan dirinya yang basah kuyup. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang datang menghadang jalannya. Jung Won Kesal, tapi saat tahu bahwa orang yang membawa payung itu adalah Eun Gyu, Jung Won tersenyum.
"Hey, ada apa ini? Apakah kau khawatir jika aku basah kuyup?" tanya Jung Won.
"Kenapa aku harus khawatir? Aku hanya tidak bisa tidur, dan aku merasa sedikit bosan, jadi aku keluar rumah saja." jawab Eun Gyu. Mereka berjalan berdua dalam satu payung.



"Terserahlah." balas Jung Won. "Jika kau mengatakan hal yang sebenarnya, kau juga tidak akan kehilangan daging di tubuhmu."
"Kenapa kau tidak tanya?" Jung Won penasaran kenapa Eun Gyu tidak menanyakan alasan Jung Won meninggalkan ruang latihan itu tanpa pamit.
"Apa?" tanya Eun Gyu tidak mengerti.
"Di ruang latihan saat itu." jawab Jung Won.
"Oh, itu. Bukankah kau menangis? Apakah kau merasa tersakiti? Jika aku menanyakan tentang penyebab hal itu, bukankah hal itu akan lebih menyakitkan?" ungkap Eun Gyu.



"Siapa yang menangis, anak kecil? Aku pasti tidak akan menangis. Mungkin saat aku melihat kecoak akan membuatku menangis." kata Jung Won. 
"Benarkah? Bagaimana jika aku telah membuatmu menangis?" Eun Gyu berandai-andai.
"Bagaimana jika kau tidak bisa membuatku menangis?" jawab Jung Won.
"Aku akan memenuhi sebuah keinginanmu." Eun Gyu membuat janji, bila ia tidak bisa membuat Jung Won menangis, maka Eun Gyu harus memenuhi satu keinginan apapun milik Jung Won.
"Baiklah, kita bertaruh. Kau pasti akan memegang janjimu kan?" Jung Won mencoba memastikan bahwa janji itu tetap.


Eun  Gyu memegang tangan Jung Won, ia menyuruh Jung Won untuk menggenggam payung itu. Eun Gyu berlari dalam hujan menuju rumahnya. Ia berlari seraya bernyanyi, "Don't cry, don't cry. Santa Clause tidak akan memberikan hadiah kepada anak yang menangis."
Tiba-tiba Eun Gyu tersandung dan ia hampir terjatuh. Jung Won yang melihat hal itu, tertawa terbahak.
Mau tau terusannya...???
Langsung aja download filmnya, pasti puasss...!!!
 Download aja di link ini :
http://www.indowebster.com/DoReMiFaSoLaSiDo_KMovie.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar